Solo, 4 Maret 2024 – Dewan Da’wah Pusat mengadakan pertemuan dengan Pengurus Dewan Da’wah Solo Raya dan perwakilan pondok pesantren di Solo Raya pada Sabtu, 2 Maret 2024 di Islamic Center Pabelan. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara Dewan Da’wah dan Pesantren Ma’had Aly dalam mencetak kader dakwah yang unggul, melalui penawaran program Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir kepada para santri di Solo Raya.
Ustadz Adian Husaini, Ketua Dewan Da’wah Pusat, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kerja sama antara lembaga dakwah dan pesantren dalam menghadapi berbagai tantangan dakwah di era modern.
“STID Mohammad Natsir didirikan sebagai role model kampus percontohan dalam melahirkan mujahid dakwah yang unggul,” ujar Ustadz Adian. “Kerja sama dengan pesantren di Solo Raya ini diharapkan dapat melahirkan lebih banyak dai berjiwa mujahid yang siap mengemban tugas dakwah.”
Lebih lanjut, Ust Adian menjelaskan bahwa pendiri Dewan Da’wah, Mohammad Natsir, mendiagnosa penyakit umat Islam saat ini adalah sekulerisme dan materialisme yang berakar dari hubbud dunya (cinta dunia). Oleh karena itu, pendidikan di STID Mohammad Natsir dirancang untuk mencetak dai-dai yang memiliki ruhul dakwah dan ruhul jihad.
“Tugas dai adalah sebagai komunikator kepada umat, baik melalui lisan maupun tulisan,” tegas Ust Adian.
Beberapa perwakilan Pesantren Ma’had Aly yang hadir dalam pertemuan ini adalah dari Pesantren Darusy Syahadah, Pesantren Qoryatul Qur’an, Pesantren Baitul Hikmah, dan Ma’had Aly Mohammad Natsir.
Pertemuan ini sebagai langkah awal dan diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Dewan Da’wah dengan pesantren Ma’had Aly di Solo Raya dalam melahirkan kader dakwah yang unggul dan mampu menjawab tantangan zaman.